SISTEM EKONOMI INDONESIA

1.      Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari perkataan sustema (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Sistem berasal dari bahasa Latin  (systēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasimateri atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Dalam pengertian umum menurut beberapa ahli bahwa definisi sistem adalah merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Jadi yang dimaksud dengan sistem bisa berbentuk apa saja dan berada dimana saja.
Sistem adalah kumpulan / group / komponen apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Dengan demikian, maka sistem dapat diuraikan sebagai berikut:
Ø  Sistem tersusun dari seperangkat komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan sistem tersebut.
Ø  Sebuah sistem dapat digambarkan sebagai sebuah kumpulan dari komponen-komponen di mana beberapa dari komponen tersebut saling berhubungan secara tetap dalam jangka waktu tertentu.
Ø  Setiap sistem tidak hanya sekedar kumpulan berbagai bagian, unsur atau komponen, melainkan merupakan satu kebulatan yang utuh dan terpadu.
Ø  Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses mengubah masukan menjadi keluaran.
Sistem memiliki lima unsur antara lain; elemen sistem, fungsi elemen, hubungan antar-elemen, pranata (institusi) dan tujuan sistem.

Pengertian Sistem dan Definisi Sistem Menurut Para Ahli:
1.      Pengertian sistem Menurut Arifin Rahman, Sistem adalam Webster New Collegiate Dictionary bahwa terdapat kata "syn" dan "Histanai" yang berasal dari bahasa Yunani berarti menempatkan bersama. Bahwa pengertian sistem adalah suatu kumpulan pendapat pendapat, (collection of opinions), prinsip prinsip (principles), dan lain lain yang membentuk suatu kesatuan yang berhubung hubungan satu sama lain.
2.      Pengertian sistem menurut Ludwig von Bertallanffy, bahwa sistem adalah sekumpulan unsur unsur yang berada dalam keadaan yang berinteraksi.
3.      Pengertian sistem berdasarkan A.Hall dan R. Fagen, bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan objek, yang mencakup hubungan diantara objek tersebut (understanding of the system is a set of objects, which includes the relationship between the object), serta hubungan antara sifat yang mereka miliki (the relationship between their properties).
4.      Pengertian sistem menurut Colin Cherry, bahwa sistem adalah suatu keseluruhan yang dibentuk dari banyak bagian_suatu assambel dari berbagai macam sifat dan bagian bagian tersebut.
5.      Pengertian sistem menurut Pamudji, bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisir (An overall roundness or complex or organized), suatu himpunan atau perpaduan hal hal atau bagian bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh ((a set or mix of things or parts forming part of a roundness or complex whole and intact)). Suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh, dimana didalamnya terdapat komponen komponen yang pada gilirannya merupakan sistem tersendiri (A determination or unified whole, in which there are components which in turn is a separate system) yang memiliki fungsi masing masing yang saling berhubungan satu dengan lainnya menurut pola, tata atau norma tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan (has the function of each are interconnected to one another according to a pattern, system or certain norms in order to achieve a goal.).
6.      Sedangkan menurut Prajudi bahwa pengertian sistem adalah suatu jaringan dari prosedur prosedur yang berkaitan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dan suatu usaha ataupun urusan.
7.      Pengertian Sistem menurut W.J.S. Poerwadarminta, bahwa sistem adalah sekelompok bagian bagian atau alat dan sebagainya yang bekerja bersama sama untuk melakukan sesuatu maksud.
8.      Pengertian sistem menurut Sumantri, bahwa sistem adalah sekelompok bagian bagian yang bekerja bersama sama untuk melakukan suatu maksud. Bila terjadi kerusakan terhadap salah satu bagian maka sistem atau seluruh bagian tidak akan dapat menjalankan tugasnya sepenuhnya. Dengan kata lain, maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.
9.      Pengertian sistem menurut Musanef, bahwa Sistem adalah suatu sarana yang menguasai keadaan pekerjaan agar dalam menjalankan tugas dapat diatur, dan sistem adalah suatu tatanan dari hal hal yang paling berkaitan dan berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan dan satu keseluruhan
10.  Pengertian sistem menurut Inu Kencana Syafi'ie, bahwa sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian yang terikat satu dengan yang lainnya. Bagian kecil atau anak cabang dari suatu sistem, menjadi induk sistem dari rangkaian selanjutnya. Keadaan tersebut yang akan terus terjadi hingga tiba pada saat adanya bagian yang mengganggu kestabilan itu sendiri.
11.  Menurut Jerry Fith Gerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.      Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
a.       Sistem Ekonomi
Pengertian Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri.
Ada 4 sistem dalam ekonomi, berikut adalah macam-macam sistem ekonomi :
·         Sistem Ekonomi Tradisional
·         Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
·         Sistem Ekonomi Bebas/Liberal
·         Sistem Ekonomi Campuran

Ø  Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun. Dan masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga kegiatan perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut:
·         Pembagian struktur kerja belum ada
·         Masih menggunakan tukar-menukar barang/barter
·         Sifat kekeluargaan tergolong tinggi
·         Proses produksinya tergantung pada alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dan sebagainya
·         Alat untuk memproduksi sangat sederhana.

Ø  Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Negara menguasai semua alat produksi
·         Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
·         Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
·         Hak milik individu tidak diakui
·         Pemerintah mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi

Ø  Sistem Ekonomi Bebas/Liberal
Sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing. Ciri-cirinya :
·         Harga barang ditentukan oleh pasar
·         Timbulnya persaingan bebas
·         Adanya pengakuan terhadap hak individu
·         Setiap individu bebas mengejar keuntungan
·         Modal memegang peranan sangat penting.

Ø  Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran :
·         Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian
·         Adanya pihak swasta yang ikut berperan dalam kegiatan perekonomian

Sistem Ekonomi Indonesia
Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu telah merumuskan sistem perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok. Tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi dalam proses perkembanganya telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Mengapa dipilih sistem Demokrasi ekonomi, karena menurut beliau sistem Demokrasi Ekonomi memiliki ciri-ciri yang positif, diantaranya adalah :
·         Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
·         Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
·         Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
·         Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
·         Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
·         Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru.

b.      Sistem Politik
Ø  Pengertian Sistem Politik
Sistem Politik secara umum yang perlu anda ketahui adalah mengenai sebuah interaksi yang terjadi antara pemerintah dan juga masyarakat dalam sebuah proses pengambilan kebijakan untuk kebaikan bersama dengan sifat mengikat untuk suatu masyarakat di suatu daerah atau wilayah. Hal tersebut mengenai pengertian umum secara luas. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi suatu system politik seperti kekuasaan, kepentingan, kebijakan,dan juga budaya politik. Keempat hal tersebut sangat berpengaruh terhadap system dalam bidang politik ini. Anda bisa menyebut keempat hal tersebut sebagai variabel system politik.

Ø  Fungsi Sistem Politik
1.      Fungsi Sosialisasi Politik yang berarti memperkenalkan nilai, etika, dan perilaku politik kepada masyarakat suatu Negara. Contoh dari fungsi ini adalah pengenalan pancasila kepada masyarakat dan tidak terputus oleh usia
2.      Fungsi Rekrutmen Politik yang berarti sebuah sistem seleksi atau juga rekruitment untuk menjabat sebagai administrative politik.
3.      Fungsi Komunikasi Politik yang berarti fungsi yang biasa dijalankan ke oleh partai-partai politik untuk menyampaikan gagasan, ide, atau isu dengan menggunakan beragam media masa.
4.      Fungsi Stratifikasi Sosial. Fungsi ini adalah fungsi yang mengatur struktur perbedaan masyarakat yang berlapis-lapis dan memastikan terbuka atau tertutup.

Ø  Ciri-Ciri Sistem Politik
1.      Adalah semua dari struktur dalam bidang politik ini memiliki kekhususan atau spesialisasi yang melaksanakan berbagai fungsi baik dalam masyarakat modern maupun primitive.
2.      Bentuk system yang sederhana. Dalam masyarakat modern atau primitive akan memiliki sistem dengan tipe yang sederhana.
3.      Memiliki fungsi yang memang sama meskipun ada perbedaan yang terjadi pada perbedaan tingkatan.

c.       Hubungan Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
Ekonomi berpengaruh dalam politik hanya di beberapa titik saja, dimana titik penghasilan dan penyaluran dari kekayaan sangatlah besar pengaruhnya didalam pemerintahan. Bahkan juga disebabkan dari berbagai penyelesaian permasalahan yang memang lazim timbul didalam bernegara.
Diberbagai Negara pemerintahan pengaruh yang terbesar terletak pada pertumbuhan ekonominya. Bertambahnya lapangan ekonomi didalam pemerintahan terjadi tiada henti-hentinya. Pajak, UU, bea, Hak Milik Negara, dan pertolongan Negara terhadap lahan pertanian, industry dan perdagangan semuanya bukanlah salah satu hal dimana pemerintah berkuasa atas penghasilannya.
Jika ditinjau dari segi kehidupan masyarakat pengaruh ilmu politik dan ekonomi jelas saling bergantung, keduanya saling membutuhkan. Bisa dikatakan salah satu diantara keduanya tidak bisa berjalan iringan satu sama lain. Maka lazimnya untuk mempelajari kedua pelajaran ini amat terkait dan terhubung.

3.      Kapitalisme dan Sosialisme
1.      Sistem Kapitalis ( Capitalist  Economy)
Sistem kapitalis ekonomi (capitalist economy) adalah sistem ekonomi yang aset-aset produktif dan atau faktor-faktor produksinya sebagian besar dimikili oleh sektor individu / swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba.
Sejarah perkembangan sistem kapitalis dimulai di daratan eropa, dimulai dengan dimulai dengan era kelahiran kembali kebudayaan Eropa (renaisance), di sekitar abad pertengahan. Yang dimaksud dengan kelahiran kembali kebudayaan eropa adalah pertemuan kembali dengan filsafat Yunani, yang dianggap sebagi sumber Ilmu pengetahuan Modern.
Dalam hal ini, filsafat Yunani, yang mengajarkan bahwa rasiolah yang merupakan otoritas tertinggi dalam menentukan kebenaran, sangat cocok dengan kebutuhan ilmuan Eropa kala itu.
Penggunaan rasio sebagai alat mencari/memahami kebenaran membawa dampak positif terhadap kehidupan beragama, dengan lahirnya gerakan reformasi gereja (reformation) di abad ke-15.

1. Kapitalisme Awal (Early Capitalism)
Kapitalisme awal (early capitalist) adalah kapitalisme pada abad ke-17 sampai sekitar menejelang atau awal abad ke-20. Kapitalisme awal berkembang subur dinegara-negara Anglo Saxon. Nilai-nilai yang paling dominan dalam kapitalisme awal adalah: individualisme (individualism), kemajuan material (material progress) dan rasionalitas (rationality). Nilai-nilai ini amat terlihat dalam ajaran Adam Smith tentang mekanisme pasar.

2. Kapitalisme Modern (Advance Capitalism)
Adalah sistem ekonomi kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempuranaan yang paling mencolok adalah diterimanya peranan pemerintah dalam pengolaan perekonomian. Penyempurnaan kapitalisme juga menyentuh masalah hak kepemilikan.

3. Instusi-instusi Dalam Ekonomi Kapitalis
Lima instusi pokok yang membangun sistem ekonomi kapitalis adalah: hak kepemilikan, keuntungan, konsumerisme, komoetisi dan harga.

4. Kekuatan dan Keterbatasan Perekonomian Kapitalis
Umumnya perekonomian kapitalis mengunakan mekanisme pasar sebagai alat koordinasi. Akibatnya, kekuatan dan keterbatasan mekanisme pasar sekaligus juga merupakan kelemahan sistem kapitalis. Dilihat dari sisi hitoris harus diakui , mekanisme pasra yang sangat mengandalkan kebebasan individu, rasionalitas dan semangat mencari keuntungan telah berhasi meningkatkan motivasi kerja, inovasi, dan produktivitas.

2.      Sistem  Sosialis  (Socialist Economy)
Sosialisme adalah ajaran ekonomi yang mementingkan kemakmuran bersama. Sedangkan Marxisme dan Kominisme adalah ajaran olitik yang coba diterapkan dalam masyarakat sosialis. Negara-negara yang menganut ajaran Marxisme dan Komunisme pastilah sistem ekonominya merupakan sosialis. Tetapi tidak semua perekonomian sosialis didasarkan ideologi Marxisme dan Komunisme.

1) Sosialisme-Marxisme
Ajaran Marxisme merupakan ajaran tentang evolusi perkembangan sistem masyarakat (ekonomi), dari tahap terendah hingga tertimggi. Menurut Karl Marx, perkembangan masyarakat (sosial) ekonomi dibagi menjadi 6 tahap:
a) Tahap Komunisme awal ( tribal comunism)
b) Tahap perbudakan (slavery)
c) Tahap Kapitalis (capitalism)
d) Tahap Sosialisme (socialism)
e) Tahap Komunisme (comunism)

2) Sosialisme-Komunisme
Dalam analisis Marx, istilah komunis mengacu pada kondisi masyarakat ideal, yang elak akan dicapai oleh manusia, setelah melalui tahap-tahap evolusi sosial-ekonomi. Namun dalam pandangan para pemimpin Marxsime Rusia diawal abad ke-20, terutama Lenin dan pengganyinya (Stalin), jika menunggu seperti tahap evoludi Karl Marx mengenai masyarakat komunis ideal, masih terlalu lama terwujud.
Langkah selanjutnya adalah mempercepat proses terbentuknya masyarakat komunis yang diimpikan. Menurut Lenin, percepatan itu hanya mungin jika:
a) Meraka memegang kekuasaan untuk (diktator). Dalam pandangan mereka, kekuasaan itu hanyalah alat untuk mempercepat terapainya masyarakat komunis.
b) Mereka harus menghancurkan pusat-pusat kkuatan kapitali, yaitu Eropa Barat dan Amerika Serikat.
c) Agar dapat terbentuk militer yang kuat, maka industri juga harus kuat.
d) Untuk memperbesar basis kekuatan, mereka harus menyebarkan ajaran komunis keseluruh dunia, sekaligus mengubah negara-negara didunia ini menjadi negara komunis.

4.      Persaingan Terkendali
Berdasarkan system pemilikan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Tak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sistem ekonomi kita adalah kapitalistik. Indonesia mengakui pemilikan individual atas faktor-faktor produksi, kecuali untuk sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
Kompetisi untuk memperbaiki taraf kehidupan, baik antar individu maupun antar badan usaha, pemerintah tidak membatasi pilihan seseorang untuk memasuki bidang pendidikan/keahlian yang diminatinya. Pemerintah turut mengatur penyediaan bidang pendidikan/keahlian, bedasarkan proyeksi kebutuhan. Jadi, tidak sepenuhmya dilepas kepada pihak swasta.
Pemerintah juga mengendalikannya dengan membaca prioritas – prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha. Dalam hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja, juga sangat terbuka peluang bagi setiap pekerja/pemodal untuk mendapatkan imbalan melebihi sekedar kebutuhannya. Justru pemerintah mengatur kebutuhan hidup minimum yang layak.
Kesimpulannya adalah, bahwa iklim persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di Indonesia bukanlah persaingan yang bebas lepas, melaikan persaingan yang terencana-terkendali.

5.      Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah dengan pendekatan faktual structural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah , yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan faktualstruktural, dapat digunakan kesamaan agregat Keynesian yang berumuskan :
Y = C + I + G + (X – M)         
Keterangan:                         
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
Dengan formula ini berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunanaan atau sektor pelakunya. Kesamaan ini merupakan rumus untuk menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran. Variable C melambangkan konsumsi masyarakat, mewakili sektor orang perorangan atau rumah tangga. Variabel I melambangkan pengeluaran investasi perusahaan-perusahaan, mewakili sektor usaha swasta. Sektor pemerintah diwakili oleh variable G yang melambangkan pengeluaran konsumsi pemerintah. Adapun X dan M masing-masing melambangkan ekspor dan impor, mewakili sektor perdagangan luar negeri negara yang bersangkutan.
Sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang tepat untuk mengelola perekonomian indonesia. Walaupun demikian, akhir-akhir ini kita dapat menyaksikan dan merasakan betapa perekonomian Indonesia semakin bersifat liberal dan kapitalistik. Terdapat cukup bukti untuk menunjukan kadar kapitalisme yang semakin tebal.
Derasnya arus globalisasi bersamaan dengan bubarnya sejumlah negara komunis utama yang bersistem ekonomi sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus kapitalisme.

KASUS MENGENAI SISTEM EKONOMI INDONESIA


MONDAY, 20 MARCH, 2017 | 15:44 WIB
Indonesia, G20, Strengthens Economic Resilience
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia and other G20 country members expressed their commitment to boosting world economic growth and reinforcing economic resilience at the national and global levels.
         The commitment to realizing strong, balanced, sustainable and inclusive growth is reflected in a number of monetary and fiscal policies, as well as structural reform. The commitment is expressed in the G20 Finance Ministers and Central Bank Governors meeting held on March 17 and March 18, 2017, in Baden-Baden, Germany.
Bank Indonesia (BI) governor Agus D.W. Martowardojo, who attended the meeting with BI and Finance Ministry's delegations expressed his appreciation for the G20 commitment.
BI spokesperson Tirta Segara said that Indonesia supports the Germany’s G20 Presidency focus amid the global economy recovery and endeavor to achieve the G20 collective growth target set at 2 percent in 2018.
         "The focus emphasizes the importance of implementation of the G20 commitments set forth in a document known as the Growth Strategy, particularly those related to structural reforms," Tirta said in a press release on Monday, March 20, 2017.
Tirta added that Indonesia also supported Germany's G20 Presidency agenda related to the Note of Resiliency as a non-binding reference for G20 country members. The guide is expected to strengthen the economic resilience amid global uncertainties related to policies made by developed countries, geopolitical risks, and protectionism trend.
           The resilience strengthening effort is also supported by the consolidation of Global Financial Safety Net (GFSN), with the International Monetary Fund (IMF) holding the key role and the collaboration between the Regional Financial Arrangement (RFA) and the IMF.
Tirta revealed that Indonesia positively welcomed the development of new liquidity assistance from the IMF similar to the swap facility for country members with solid economic fundamentals.
"Indonesia hopes that the new instrument will be available soon and that G20 will support the IMF to finalize the new instrument," Tirta said.
            Indonesia also supports G20 discussion on capital flows management (CFM). Although Indonesia has liberated capital flows since 35 years ago and obtained benefits for economic financing, Tirta realized that capital flow openness poses a risk related to excessive capital flow volatility.
            In order to mitigate the risk, Tirta explained, Indonesia views that the CFM is necessary to complement healthy macroeconomic policies in a bid to protect the economy and domestic financial stability from negative global impacts.
           G20 is also committed to timely and consistently implementing the reform agenda in the financial sector. Tirta explained that Indonesia supports an endeavor addressing the structural vulnerability from asset management activities, shadow banking, over the counter (OTC) derivatives, central counterparties (CCP), Basel capital 3, and misconduct risks. 
Indonesia also supports structural framework that will evaluate impacts of the implementation of global financial reform for improvement in the future.
GHOIDA RAHMAH

ANALISIS KASUS:
Negara-negara G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Secara resmi G-20 dinamakan The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central Bank Governors atau Kelompok Dua puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.
Latar belakang pembentukan forum ini berawal dari terjadinya Krisis Keuangan 1998 dan pendapat yang muncul pada forum G-7 mengenai kurang efektifnya pertemuan itu bila tidak melibatkan kekuatan-kekuatan ekonomi lain agar keputusan-keputusan yang mereka buat memiliki pengaruh yang lebih besar dan mendengarkan kepentingan-kepentingan yang barangkali tidak tercakup dalam kelompok kecil itu. Kelompok ini menghimpun hampir 90% GNP dunia, 80% total perdagangan dunia dan dua per tiga penduduk dunia.
Sesuai dengan berita di atas, Menkeu Sri Mulyani menghadiri pertemuan G20 Finance Minister and Central Bank Governors Meeting di kota Baden-Baden, Jerman. Pertemuan itu digelar pada 17 dan 18 Maret 2017 lalu. Dalam pertemuan G20 tersebut, Sri Mulyani angkat bicara mengenai perlunya kerja sama  pajak  internasional untuk mengatasi penghindaran pajak. Dia juga menambahkan bahwa Indonesia sebagai negara anggota G20 siap berpartisipasi dalam implementasi kerja sama pertukaran informasi perpajakan otomatis (Automatic Exchange of Information (AEoI) dan pelaksanaan prinsip penghindaran Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) secara menyeluruh dan efektif.
Pertemuan ini juga membahas mengenai komitmen mereka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia dan memperkuat ketahanan ekonomi di tingkat nasional dan global.
Hasil dari pertemuan ini ialah:
·         Komitmen untuk mewujudkan pertumbuhan yang kuat, seimbang, berkelanjutan dan inklusif tercermin dalam sejumlah kebijakan moneter dan fiskal, serta reformasi struktural.
·         Indonesia mendukung Jerman G20 Kepresidenan fokus di tengah pemulihan ekonomi global dan berusaha untuk mencapai G20 target pertumbuhan kolektif ditetapkan sebesar 2 persen pada tahun 2018.
·         Indonesia menyambut positif perkembangan bantuan likuiditas baru dari IMF mirip dengan fasilitas swap untuk anggota negara dengan fundamental ekonomi yang kuat.
·         Indonesia juga mendukung kerangka struktural yang akan mengevaluasi dampak dari pelaksanaan reformasi keuangan global untuk perbaikan di masa depan.
·         Penegasan posisi Indonesia terhadap isu perpajakan dan kewajiban pajak dari ‘digital economy’


DAFTAR PUSTAKA

Latumaerissa, Julius R. (2015). Perekonomian Indonesia dan Dinamika Ekonomi Global. Jakarta: Mitra Wacana Media
Dumairy. (2002). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga
Rahardja, Pratama. (2008). Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Mar 14, 2017 11:25 AM
Mar 14, 2017 13:20 PM
Mar 26, 2017 8:17 AM
Mar 26, 2017 22:46 PM
Mar 25, 2017 8:08 AM
Mar 25, 2017 9:12 AM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Koperasi di Berbagai Pasar, Kekuatan & Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar

NURUL BAKERY (MANAJEMEN PRODUKSI)

Variabel Kerja Koperasi & Prinsip Pengukuran Kinerja Koperasi, Pengertian SHU, Informasi Dasar SHU, Rumus SHU, Pembagian SHU